Jakarta, 21 Maret 2018 – Dukungan atau motivasi dari lingkungan sekitar merupakan salah satu "obat" penting bagi penderita kanker, khususnya bagi pasien kanker yang mengalami kebotakan usai menjalankan kemoterapi. Bersamaan dengan kegiatan Fun Run, SMP Pangudi Luhur bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyelenggarakan aksi Hair to Share atau berbagi rambut sebagai bentuk kepedulian kepada penderita kanker, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Maret 2018 di SMP Pangudi Luhur, Jakarta.

Dari kegiatan "Berbagi Rambut" itu, terkumpul 15 ikat rambut sepanjang 25 cm yang akan dibuat menjadi rambut palsu (wig) untuk disumbangkan kepada pasien kanker melalui YKI.

Menariknya, peserta yang mengikuti aksi Hair to Share tidak hanya datang dari para siswa siswi SMP Pangudi Luhur, melainkan juga dari  ahli penyakit dalam Siloam TB Simatupang, dr. Eva Carolina Sitompul, SpPD beserta donatur umum lainnya.

Caca, Siswi SMP Pangudi Luhur, pendonor termuda yang berusia 12 tahun mengatakan, "Aku ikut berpartisipasi supaya bisa bantu orang yang tidak ada rambutnya, dan senang sudah bisa bantu pasien kanker yang menjalani kemoterapi, aku juga berharap mereka bisa senang punya wig sebagai rambutnya.”

dr. Eva Carolina Sitompul, SpPD, ahli penyakit dalam Siloam TB Simatupang rela menyumbangkan rambut demi memotivasi orang tua yang terkena penyakit kanker paru menyampaikan, "Kedua orang tua saya, ayah dan ayah mertua saya menyandang kanker paru stadium 4 dan mereka saat ini sedang menjalankan kemoterapi, mereka berdua sama-sama rontok rambutnya, dan fase depresi kehilangan semangat. Menurut saya, kalau saya bisa berbagi tentang kegiatan saya ini, dimana saya rela menyumbangkan rambut saya ini yang selama ini saya rawat, saya pelihara, saya pertahankan panjang, namun kali ini saya rela sumbangkan rambut saya untuk mereka, dan saya berharap bisa menjadi penyemangat bagi mereka.”

Marsyana Retno, perempuan berusia 50 tahun, keluarga dari peserta Fun Run, menuturkan, "Saya tak pernah berpikir bahwa rambut saya ini dapat berguna untuk orang lain, ternyata menjadi berkat ya, semoga teman-teman tetap semangat. Ayo yakin pasti bisa, dan saya bahagia sekali dan bersyukur bisa menjadi berkat bagi orang lain.”

Kegiatan Hair to Share bukan dinilai dari berapa banyak yang kita berikan, akan tetapi seberapa besar cinta yang kita berikan. Mungkin ungkapan tersebut tepat untuk menggambarkan kepeduliaan para pendonor yang telah rela membagikan rambutnya.  Para pendonor juga memiliki harapan yang sama bahwa penderita kanker harus tetap semangat dan yakin pada diri sendiri untuk sembuh.