Kanker otak disebabkan oleh pertumbuhan abnormal sel di bagian otak yang merusak jaringan otak tempatnya berada. Kondisi pertumbuhan sel yang abnormal tersebut awalnya menyebabkan tumor otak. Namun, tidak semua tumor bersifat kanker dan berujung pada kanker otak.

Lalu, apa sebenarnya yang dapat memicu pertumbuhan abnormal sel pada otak sehingga menyebabkan tumor atau kanker otak?

Faktor pemicu tumbuhnya tumor atau kanker otak

Penyebab pasti mengapa tumor dan segala jenis kanker—termasuk tumor dan kanker yang tumbuh di otak— masih belum dapat diketahui secara pasti. Meski begitu, ada sejumlah faktor yang memengaruhi munculnya tumor atau kanker otak pada seseorang, yakni faktor genetik atau keturunan, adanya paparan zat beracun dari lingkungan sekitar, radiasi yang menyerang kepala (otak), mengidap HIV dan memiliki kebiasaan buruk merokok.

Jenis tumor dan kanker otak

Kanker otak terbagi menjadi dua berdasarkan asal mula pertumbuhan sel kanker.

  • Kanker otak utama, disebabkan oleh munculnya salah satu sel dalam otak yang tumbuh tidak wajar, membentuk tumor ganas lalu bertransformasi menjadi sel kanker. Sel kanker ini yang kemudian merusak jaringan, sel saraf, selaput pelindung otak atau saraf tulang belakang.
  • Kanker otak metastasis, atau kanker otak sekunder, merupakan kanker otak yang disebabkan oleh tumbuhnya sel tumor atau sel kanker dari bagian lain dalam tubuh yang menyebar ke otak (melalui proses yang disebut metastasis). Sel-sel kanker tersebut bisa berasal dari bagian payudara (kanker payudara), usus (kanker kolorektal), ginjal (kanker ginjal), paru-paru (kanker paru) atau kulit (kanker melanoma). Penyebaran sel kanker inilah yang kebanyakan menjadi penyebab kanker otak.

Ciri dan gejala tumor/kanker otak

Tumor dan kanker otak ditandai dengan gejala yang berbeda-beda, bergantung pada ukuran, letak dan kecepatan tumbuh sel kanker itu sendiri. Biasanya, gejala awal yang dapat dirasakan adalah munculnya rasa sakit kepala yang kian lama semakin bertambah sering dan bertambah parah, timbul rasa mual dan muntah dengan tiba-tiba, tubuh menjadi lemas dan tidak seimbang, muncul kejang, sering hilang fokus, susah berkonsentrasi, hingga muncul masalah pada penglihatan.

Jika terus menerus merasakan gejala yang telah disebutkan di atas, periksakan kondisi ke dokter untuk mengetahui ada tidaknya risiko kanker. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan tindakan CT Scan atau pemindaian otak.

Bisakah menekan risiko terserang kanker otak?

Umumnya, pencegahan terhadap penyakit kanker dapat dilakukan dengan cara mengubah gaya hidup seperti menjaga berat badan normal atau berhenti merokok. Namun, belum diketahui perubahan gaya hidup seperti apa yang bisa mencegah atau menekan risiko seseorang terhadap tumor/kanker otak, kecuali:

  • Menghindari paparan terhadap pestisida dan insektida
  • Menghindari paparan zat kimia berbahaya yang bersifat karsinogen (pemicu kanker)
  •  <!--[endif]-->Menghindari paparan radiasi terutama pada bagian kepala

Untuk mencegah munculnya risiko kanker lain yang bisa menyebar dan memicu timbulnya kanker otak, hindari pula kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok.