Jakarta, 26 Juli 2019 – Sebanyak lebih dari 200 perwakilan dari Yayasan Kanker Indonesia Pusat dan Cabang seluruh Indonesia berkumpul pada Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) 2019 YKI lima-tahunan di Ballroom Hotel Borobudur Jakarta pada 24-26 Juli 2019, guna merumuskan penanggulangan kanker kedepannya di Indonesia secara efektif dan berdaya guna.

Mengacu pada data Globocan dimana pada tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian atau setara dengan 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.

Adapun angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebanyak 136,2 per 100.000 penduduk, dengan kejadian kanker tertinggi di Indonesia untuk laki laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk. Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M(K) dalam sambutan pembukaan Rakornas 2019 YKI menyampaikan, “Melalui Rakornas 2019 YKI, diharapkan dapat mempererat kerjasama dan koordinasi antara Pemerintah dengan YKI untuk melakukan program-program peningkatan pengetahuan dan kewaspadaan akan pentingnya deteksi dini serta mengubah perilaku masyarakat. Hal ini sejalan dengan data WHO yang menyatakan 43% kanker dapat dicegah dengan cara deteksi dan hindari faktor risiko.”

Sementara itu, Ketua Umum YKI Pusat Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP juga menekankan akan pentingnya kerjasama antara YKI Pusat dan YKI Cabang serta dengan para pemangku kepentingan di seluruh Indonesia, terutama Pemerintah, dalam penanggulangan kanker secara lebih efektif dan berdaya guna mengingat kejadian kanker yang meningkat pesat di Indonesia.

Sebelum dimulainya Rakornas 2019 YKI, Menkes Prof. Nila Moeloek menyampaikan harapannya kepada YKI untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kesehatan dengan pemikiran kreatif dan inovatif; membangun pemahaman publik tentang hidup sehat; meningkatkan kompetensi kesehatan masyarakat; mewujudkan pelayanan kesehatan terintegrasi melalui kolaborasi antar profesi; menggerakkan pemberdayaan masyarakat; serta memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Lebih lanjut Prof. Aru mengatakan, “Melalui diskusi panjang atas segala tantangan, masukan dan alternatif solusi serta paparan YKI Cabang, Rakornas 2019 YKI merumuskan untuk memperkuat segala kegiatan yang mendukung pada penanggulangan kanker yang lebih baik bagi masyarakat.”

Rapat Koordinasi Nasional 2019 YKI menghasilkan rekomendasi langkah penanganan kanker di Indonesia, diantaranya:

1. Pembenahan organisasi untuk meningkatkan kerjasama efektif dan berdaya guna dengan melaksanakan koordinasi dan komunikasi dua arah antara YKI dan YKI Cabang secara aktif; 

2. Meningkatkan mutu pelayanan di Klik Utama dan Klinik Pratama YKI Pusat, menambah fungsi rumah singgah Sasana Marsudi Husada, serta meningkatkan peran serta para penyintas kanker; 

3. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mengembangkan program Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna, terutama dearah yang belum melaksanakan, serta meningkatkan kegiatan penyuluhan tentang kanker sesuai kebutuhan masyarakat; serta pelayanan deteksi dini kanker. 

4. Meningkatkan penelitian YKI bekerjasama dengan organisasi profesi atau yang terkait kanker; mengembangkan program pengumpulan data lapangan secara benar, tepat guna dari setiap cabang YKI; 

5. Membangun kepercayaan calon donatur secara akuntabel, serta membuat program bulan dana YKI;

6. Membangun dan memperkuat hubungan dengan stakeholder dengan pesan yang disampaikan secara serentak secara nasional oleh YKI Pusat dan YKI Cabang; 

7. Membentuk dan menggiatkan unit rokok di YKI guna melalukan advokasi ke pemerintah pusat dan daerah mengenai kawasan tanpa rokok; serta edukasi bahaya merokok dan pelatihan berhenti merokok bagi penyuluh. 

“Tantangan dalam penanggulangan kanker perlu dihadapi bersama-sama oleh setiap anggota masyarakat melalui pola hidup sehat, yaitu berat badan ideal, olah raga, pola makan sehat, yang kesemuanya dapat menurunkan risiko kanker sampai dengan 35%,” jelas Prof. Aru Sudoyo.

-- selesai  --

 

Tentang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2019 YKI

Saat ini, terdapat 110 YKI Cabang di seluruh Indonesia, dan untuk menyelaraskan misi penanggulangan kanker, YKI setiap 5 (lima) tahun sekali melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2019.  Rakornas 2019 YKI dilaksanakan pada 24-26 Juli 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, dengan Ketua Panitia Rakornas 2019 YKI adalah drg. Sally Sudrajat; dan Ketua Tim Perumus dr. Siti Anisa Nuhonni, Sp.KFR (K).

Adapun tujuan dari Rakornas 2019 YKI adalah untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman perihal tantangan dan solusi dalam penanganan kanker di wilayah masing-masing; membahas bidang-bidang Kerja Yayasan Kanker Indonesia untuk optimalisasi penanggulangan kanker; merumuskan dan menyelaraskan misi dan fokus penanggulangan kanker ke depannya; mempererat kerjasama efektif agar berdaya guna secara optimal dalam penanggulangan kanker; serta masyarakat luas tersosialisasi, teredukasi, serta berperan serta dalam perawatan paliatif pasien kanker.

Pemilihan tema “Kerjasama Efektif dan Berdaya Guna” didasari pada pemikiran akan pentingnya menjalin kerjasama dalam organisasi dan antar YKI Cabang agar dapat memberikan nilai tambah terhadap kinerja yang efektif dan manfaat yang optimal dalam penanggulangan kanker di Indonesia.